Baby Driver yang sempat diragukan akan masuk layar lebar Indonesia, kini akhirnya tayang. Bagaimana sih kisah pendewasaan Baby (Ansel Elgort) yang dibawakan dengan genre unik ini?
Penulis masuk ke dalam ruang bioskop pemutaran Baby Driver secara buta—tanpa melihat trailer ataupun teaser-nya sebelumnya. Yang penulis tahu pada saat itu adalah film ini merupakan film garapan Edgar Wright yang sebelumnya juga dikenal lewat film horor komedi Shaun of the Dead hingga fantasi komedi Scott Pilgrim vs The World.
Entahlah apa itu memiliki efek terhadap penilaian film ini secara keseluruhan atau tidak, yang pasti penulis merasa amat sangat puas saat berjalan keluar dari ruangan bioskop.
Seorang supir perampokan yang bernama Baby amat bergantung pada ketukan musik yang ia mainkan untuk menjadi supir yang terbaik. Setelah bertemu gadis yang ia sukai, Baby menemukan kesempatan untuk meninggalkan kehidupan tersebut dan hidup secara halal. Tapi, dipaksa oleh bos kriminal, Baby kini harus berjuan bersama musik-musik pilihannya untuk bertahan hidup karena sebuah perampokan tidak berjalan sesuai rencana.
Aktor yang memerankan Baby adalah Ansel Elgort yang sebelumnya berperan sebagai Augustus Waters dalam film The Fault in Our Stars. Aktor yang menjadi gadis yang disukai Baby diperankan oleh Lily James yang sebelumnya juga sempat memerankan karakter Cinderella dalam film Cinderella tahun 2015.
Baby Driver yang sempat diragukan akan masuk layar lebar Indonesia, kini akhirnya tayang. Bagaimana sih kisah pendewasaan Baby (Ansel Elgort) yang dibawakan dengan genre unik ini?
Sejak Guardians of the Galaxy melakukan break-through di Hollywood dengan cara memasukkan banyak lagu-lagu pop ke dalam filmnya, tren tersebut sering disalahgunakan seperti dalam Suicide Squad contohnya. Tapi dalam film ini? Penggunaan musik merupakan salah satu poin paling jenius dalam Baby Driver.
Dalam sebuah interview, Edgar Wright mengatakan bahwa ide awal Baby Driver adalah sebuah film yang didasarkan oleh soundtrack-nya. Ia membayangkan sebuah adegan aksi yang mengikuti alunan musik. Eksekusinya?
Tidak perlu ditanya lagi.
[youtube_embed id=”-XE3vvXGS2Y”]
Penggunaan musik dalam film ini amat mempengaruhi dunianya—atau mungkin lebih tepatnya dunia di dalam film ini terbuat dari lagu-lagu yang digunakan. Setiap gerakan aksi yang dilakukan—dari gerakan terkecil sampai adegan mengokang senjata—terharmonisasi dengan lagu yang sedang dimainkan. Tidak hanya itu, bahkan ketika Baby berjalan saja, caranya berjalan lebih cocok dibilang koreografi dansa sederhana dibanding berjalan.
Pentingnya musik juga ditunjukkan lewat bagaimana Baby memiliki beberapa alat pemutar musik yang ia gunakan sesuai mood-nya saat itu. Salah satu yang ditunjukkan adalah iPod dengan glitter berwarna pink. Contohnya saat sebuah perampokan berjalan tidak sesuai rencana, Baby harus me-rewind lagunya sampai momen yang ia rasa pas untuk situasi tersebut.
Penulis. Menghabiskan sebagian besar waktunya membaca dan menulis hanya karena hal tersebut asyik. Bisa dihubungi lewat twitter di twitter.com/radityadji. Sering juga foto-foto dan diunggah ke instagram di instagram.com/radityadji. Harusnya, bisa diajak ngobrol kok.